Pada mulanya menjadi seorang Guru itu bukan Goal saya, lalu kemudian kenapa saya sekarang mengambil pendidikan keguruan?? saya juga bingung mau jawab apa....
Menjadi seorang Guru itu tidaklah semudah yang saya fikirkan, sudah hampir 2 minggu saya mengajar Bahasa Inggris di SMA N 4 bukittinggi. menjadi Guru itu Berat, maksudnya adalah berat untuk membuat anak-anak didik kita paham dan mengerti. Jika hanya sekedar menyampaikan materi itu sih gamapang menurut saya, yang sulitnya adalah management class. kita sudah susah menerangkan di depan kelas, namun siswa hanya cuek bebek saja, mereka asyik dengan diri mereka masing. Sakit hati juga karena di cuekin seperti itu (mungkin ini karma juga untuk saya, dulu waktu masa-masa sekolah saya malas mendengarkan guru yang saya kurang suka pelajarannya, ex: matematika dan fisika).
Disamping itu, mengajar itu butuh trik. trik supaya anak-anak tidak ribut, trik untuk memotivasi anak. Kalau trik saya untuk membuat anak-anak tudak ribur, saya catat saja nama mereka yang ribut, mereka akan takut nilai mereka dikurangi jika namanya di tandai. Untuk memotivasi mereka saya akan memberikan point kepada siswa yang aktif, dan saya akan memberikan latihan di white board. Siswa yang tampil kedepan untuk menyelesaikan soal-soal yang saya berikan di white board akan saya kasih point nilai juga. trik ini telah saya gunakan dan berhasil. Siswa menjadi termotivasi dan memperhatikan saat saya menjelaskan.
Selain trik yang kita butuhkan, ada hal lain yang harus diperhatikan, yaitu hubungan antara siswa dan murid. Siswa bisa menjadikan guru untuk tempat berbagi, terutama berbagi permasalahan yang mereka hadapi dalam pelajaran, berbagi cerita/ sharing. Namun, seakrab apapun Guru dengan Murid hal tersebut tidak berpengaruh kepada nilai siswa, jadi Guru harus Objective, dan tidak boleh Subjective.
ini Cerita Qu, apa Cerita Mu??
Komentar
Posting Komentar