Bukannya Fika tidak mau membuka hati
nya untuk jatuh cinta lagi. Prinsipnya adalah “fall in love when you are ready,
not when you’re lonely”. Flashback ke 2 tahun yang lalu sebelum Fika menyandang
status single nya. Pada waktu itu Fika pacaran dengan Frans. Fika benar-benar
menyayangi Frans, hatinya sudah mantap kalau Frans adalah jodohnya. Namun, who
knows? Jodoh itu adalah misteri Illahi. Jalinan asmara mereka akhirnya kandas.
Frans sedikit pun tidak ada lagi menghubungi Fika setelah dia mendapatkan gelar
sarjana-nya dan kembali kekampung halamanya di Sumatra bagian selatan.
Jelang 2 tahun ini hubungan mereka
masih gantung karena tidak ada kata “putus” dari kedua belah pihak. Namun bagi
Fika itu semua sudah berakhir. Hanya rasa sesal yang ada didalam hatinya, sesal
telah memberikan seluruh cintanya kepada Frans sehingga kini tak ada sisanya
sedikit pun untuk dia berikan kepada pria lain yang mungkin pantas untuk
menerimanya. Fika belum siap untuk jatuh cinta lagi, tapi dia telah
mempersiapkan kepribadian yang sebaik-baiknya untuk jodohnya kelak. Memeperbaiki
diri untuk mendapatkan yang terbaik juga.
Rata-rata teman cewek Fika semuanya
udah pada punya cowok. Inti dari pacaran itu adalah take and give. Namun,
kebanyakan cewek lebih suka ditraktir cowok mereka. Seperti teman-teman fika,
setiap makan di luar sang pacarlah yang selalu jadi banker. Alasaan mereka
beragam. Ada yang mengatakan kalo nanti cewek yang bayarin si cowok malah
gengsi, trus ada juga yang mengatakan “loh dia kan cowok, jd ya mesti dia lah yang
bayarin”. Berbeda dengan kisah muda-mudi
di jepang. Mereka yang pacaran akan “pay your own (alias bayar masing-masing)”
kalau mereka makan di luar. Hmmm, budaya yang lucu ya.
Satnite ini teman-teman cewek Fika
ngajakin dia pergi satnite rame-rame. Mereka triple date, dan ditambah dengan
Fika seorang diri yang tidak punya pasangan. Fika menghargai niat baik teman-teman
ceweknya itu, tapi Fika menolaknya. Fika lebih memilih menghabiskan satnite
dengan menulis atau playing badminton bareng teman-teman cowoknya yang single
juga. Tetap bahagia walau tanpa pacar, single is not bad, hidup tetap berjalan
walaupun pernah digantungin status hubungannya, hangout bareng teman-teman itu
have fun, menulis dan berbagi itu indah. Kebahagiaan itu ada di tangan kita,
karena manisnya hidup kita yang tentukan.
“Just be you ladies” by Fika J
Komentar
Posting Komentar